Wednesday 26 January 2011

Mendekati Untuk Mencintai

Wahai hamba Allah, apabila engkau meminta kepada Allah ketika hampir dengan-Nya, mintalah agar Dia memperbaiki semua yang ada pada dirimu. Berdoalah:
“Ya Allah, perbaikilah segala keadaanku.”

Mintalah kepada Allah agar Dia memperbaiki keadaanmu disertai perasaan reda terhadap semua ketetapan-Nya. Iaitu pasrah dan reda terhadap semua qada’ dan qadar-Nya.
Engkau adalah seorang hamba yang keliru jika ketika diminta kembali kepada-Nya dengan melakukan ketaatan, engkau terus lari dari-Nya dengan melakukan maksiat. Lari dari Allah ditanda dengan perbuatan-perbuatan jahat, melanggar perintah-Nya, keinginan yang menyimpang dan dengan niat yang salah.
Bila engkau lalai dalam solat, mensia-siakan puasa, mengeluh akan kurniaan Allah dan mencintai dunia beerti engkau telah lari dari Allah. Kerana hawa nafsu telah membuat engkau berani pada-Nya. Engkau telah berpaling dari Allah dikala engkau terdorong pada indahnya dunia, terbuai dengannya, sibuk memikirkannya serta lupa pada hebatnya hari akhirat.

Allah berfirman:
“Janganlah kamu membeliakkan kedua matamu (terlalu kagum) dengan apa yang Kami berikan pada mereka sebagai perhiasan kehidupan dunia. Hal itu untuk menguji mereka. Sedangkan rezeki Tuhanmu jauh lebih baik dan lebih kekal.” (Taha : 131)

Allah telah mentakdirkan sihat dan sakit, kaya dan miskin serta bahagia dan sedih kepadamu. Maksudnya adalah agar engkau kembali pada-Nya dan mengetahui semua sifat-Nya sehingga ketika engkau senang, engkau boleh bersyukur dan ketika susah engkau mampu pasrah dan bersabar.
Wahai manusia, berapa kali engkau hinakan dirimu dengan berdiri di hadapan makhluk, meminta bantuan dan pertolongan mereka?

Berapa kali mereka begitu berat mendengar permintaanmu, bermasam muka serta menghinamu?
Sementara engkau tidak pernah sekalipun kembali pada Penciptamu, tidak pernah meminta  keperluanmu kepada-Nya serta tidak pernah menghadap-Nya secara khusyuk, berdoa secara jujur dan memohon secara tulus.

Wahai hamba Allah, jika engkau inginkan kemuliaan, janganlah berharap pada makhluk tetapi tambatkan rasa dan harapan pada Allah serta perlihatkan keperluan-keperluanmu yang terdesak kepada-Nya.
Kerana Allah mengabulkan doa orang yang sedang terdesak. Hanya Dia Yang Maha Berkuasa boleh melenyapkan bahaya dan merasa senang jika diminta oleh hamba-Nya. Sesiapa yang meminta kepada makhluk tidak kepada Tuhan dan Tuannya, ia akan menjadi teramat hina.
Dirimu begitu setia dan terbuai dengan makhluk, sedangkan kepada Allah, engkau acuh tidak acuh dan menjauhi-Nya. Engkau tergolong dalam golongan orang yang bodoh kalau terus-menerus menemui makhluk kerana ingin mendapatkan hartanya sementara engkau tinggalkan pintu Zat Pemberi Rezeki, Yang Maha Berkuasa dan Maha Kukuh.
Bolehkan engkau meminta pada makhluk yang fakir lalu meninggalkan Allah Yang Maha Kaya? Jika ingin mendapat pelbagai kurnia, tunjukkan kesusahan dan keperluanmu pada-Nya serta jangan sekali-kali menyandarkan kekuatan sesiapapun yang berada di sekitarmu.
Apabila engkau ingin mendapat bahagian seperti yang Allah berikan pada para wali-Nya dan apabila engkau ingin hidup mulia, mintalah keperluanmu pada Allah, arahkan keinginanmu pada-Nya serta sibuklah dengan-Nya.

Allah berfirman:
“Siapa yang bertawakal kepada Allah, nescaya Allah mencukupinya.” (At-Talaq : 3)
Ibn ‘Abbas berkata :
Pada suatu hari, ketika saya berada di belakang Nabi SAW, baginda bersabda : “Wahai anak muda, jagalah (hak-hak) Allah, pasti Allah menjagamu. Jagalah Allah, pasti Allah memerhatikanmu. Jika engkau hendak meminta, mintalah pada Allah. Jika engkau hendak memohon pertolongan, mohonlah pada Allah. Ketahuilah bahawa seandainya umat ini berkumpul untuk memberi manfaat kepadamu, hal itu tidak akan terwujud kecuali dengan takdir-Nya. Sebaliknya jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu, hal itu takkan berhasil kecuali dengan takdir-Nya. Pena sudah kering dan lembaran juga sudah dilipat.” (H.R. Tirmidzi dan menurutnya sanad hadis ini sahih)
Saya mendengar Abu al-’Abbas al-Mursi berkata:
“Demi Allah, aku tidak melihat kemuliaan kecuali saat manusia tidak memerlukan makhluk dan saat ia boleh menjaga diri dari harta mereka.”
Perhatikanlah sentiasa firman Allah:
“Kemuliaan itu hanyalah milik Allah, milik Rasul-Nya serta milik orang-orang yang beriman.” (al-Munafiqun : 8)
Di antara kemuliaan yang Allah berikan kepada kaum mukmin adalah apabila ia menambatkan keperluan dan keyakinannya pada Allah, tidak pada yang lain.
Wahai saudaraku, Allah telah memakaikan padamu pakaian iman dan menghiasimu dengan perhiasan makrifat. Oleh itu, hendaklah engkau malu kepada Allah apabila lalai dan lupa sehingga terdorong pada dunia lalu meminta kebaikan orang lain.

Alangkah buruk andai seorang mukmin meminta keperluannya pada makhluk padahal ia mengetahui keesaan Allah dan mendengar firman-Nya:
“Bukankan Allah mencukupi hamba-Nya.” (az-Zumar : 36)
Di antara janji yang engkau perlu lakukan adalah engkau tidak akan meminta keperluanmu kecuali kepada Allah serta tidak akan bertawakal kecuali kepada-Nya.
“Hanya kepada Allah hendaklah kaum mukmin bertawakal.” (Ali Imran : 160)
Sebaik-baik permintaan seorang hamba kepada Tuhannya adalah memohon agar diberi sikap istiqamah bersama-Nya.

Allah berfirman:
“Tunjukkanlah kami jalan yang lurus (istiqamah).” (al-Fatihah : 6)
Mintalah selalu petunjuk dan sikap istiqamah iaitu dengan sentiasa bersama Allah di setiap keadaan dalam naungan reda-Nya. Iaitu dalam naungan ajaran Nabi SAW seperti yang Allah firmankan:
“Terimalah semua yang diajarkan Rasul dan jauhilah semua yang dilarangnya. Bertawakallah kepada Allah. Sungguh hukuman Allah amat hebat.” (al-Hasyr : 7)
Orang yang sedang berjalan menuju kepada Allah dan mendekatkan diri dengan ibadat, ibarat orang yang sedang menggali perigi di dalam tanah sedikit demi sedikit hingga menemui mata airnya.
Setelah melakukan usaha dan perjuangan yang lama, akhirnya perigi itu memancarkan air. Adapun orang ditarik mendekati-Nya seperti orang yang menginginkan air lalu tiba-tiba awan dari langit menurunkan hujan sehingga ia mengambil air tersebut sesuai dengan keperluannya tanpa perlu bersusah payah. Ertinya, Allah telah menarik orang tersebut kepada-Nya.
Syeikh Abu al-Hassan al-Syadzili bercerita: Pada suatu hari, aku tinggal di pedalaman selama tiga hari. Ketika itu, tidak ada makanan yang boleh dimakan. Tiba-tiba beberapa orang Nasrani melalui di hadapanku. Mereka melihatku sedang tersandar.
Lalu mereka berkata: “Orang ini ulama kaum muslim”
Kemudian mereka letakkan di atas kepalaku sepotong makanan kemudian berlalu pergi.
Sungguh ajaib. Bagaimana mungkin rezekiku berperantaraan dari musuh, bukan berperantaraan dari para kekasih, kataku ketika itu.
Tiba-tiba ada suara yang menjawab: Orang yang hebat bukanlah yang diberi rezeki dari para kekasih tetapi dari musuh.
Wahai hamba Allah, seringkali engkau menunjukkan rasa cinta dan lebih tertumpu kepada makhluk. Tetapi engkau amat jarang menunjukkan rasa cinta kepada Allah SWT. Seandainya dibukakan bagi engkau pintu untuk mencintai Allah, pasti engkau akan menyaksikan pelbagai keajaiban dan mendapat reda-Nya.
Rasa cinta kepada Allah dapat dibuktikan dengan menunjukkan ketaatan kepada-Nya, melaksanakan solat dua rakaat dimalam hari, membaca al-Quran, menziarahi orang sakit, menyolatkan jenazah, bersedekah kepada fakir miskin, membantu saudara muslim yang lain, mengadakan kegiatan yang baik, meyebarkan ilmu ataupun membuang duri di jalanan.
Pedang tidak boleh dipakai untuk berperang kecuali dengan bantuan lengan yang kuat. Demikian juga dengan amal soleh. Ia memerlukan seorang mukmin yang ikhlas dalam mengerjakannya.
Ibadat yang paling ringan yang boleh engkau pakai untuk menunjukkan rasa cinta kepada Allah adalah berzikir secara tulus. Kerana zikir itu boleh dikerjakan meskipun oleh orang yang sudah tua, oleh orang sakit yang terlantar, oleh pekerja yang sibuk dengan tugasnya ataupun oleh orang yang malas yang sedang berbaring di tempat tidurnya.
Allah berfirman:
“Apabila kalian telah menunaikan solat, berzikirlah kepada Allah, dalam keadaan berdiri, duduk ataupun berbaring.” (an-Nisa’ : 103)
Ketahuilah bahawa sesiapa yang mengarahkan cintanya kepada Allah, Allah juga akan menebarkan kemurahan kepadanya. Orang-orang yang berbuat baik akan mendapat kebaikan (yang setaraf) bahkan lebih daripada itu.

Tetapi aneh apabila seseorang lebih bersahabat dan lebih mencintai hawa nafsu padahal ia merupakan suatu malapetaka yang membuatkan manusia menyimpang dari bersahabat dan mencintai Allah.
Padahal Allah merupakan sumber kebaikan. Siapa yang benar-benar ingin berjalan menuju Allah, hendaklah ia mempunyai tekad yang kuat.

Bila muncul pertanyaan, bagaimana caranya bersahabat dengan Allah?
Jawapannya, bersahabat dengan sesiapapun ada kaitannya. Bersahabat dengan Allah adalah dengan mengerjakan perintah-Nya, menghindari larangan-Nya dan bertawakal kepada-Nya dalam setiap urusan. Bersahabat dengan kedua malaikat (Raqib dan Atid) adalah dengan melakukan pelbagai amal kebajikan. Bersahabat dengan al-Quran dan Sunnah adalah dengan mengamalkan isinya.
Bersahabat dengan langit adalah dengan merenungkannya serta bersahabat dengan bumi adalah dengan mengambil pelajaran dari yang ada di dalamnya. Persahabatan tidak semestinya dengan melihat dan menyaksikannya.

Makna persahabatan dengan Allah adalah bersahabat dengan semua kurniaan dan nikmat-Nya.
Bersahabat dengan nikmat-Nya adalah bersyukur.
Bersahabat dengan ujian-Nya adalah bersabar.
Bersahabat dengan perintah-Nya adalah menghormati dan menunaikannya.
Bersahabat dengan larangan-Nya adalah menjauhi.
Bersahabat dengan ketaatan adalah bersikap ikhlas dan bersahabat dengan al-Quran adalah merenungkannya.

Sekiranya seorang hamba  melakukan perkara-perkara itu, beerti ia telah menjalin persahabatan dengan Allah. Bila persahabatan terwujud, kedekatan juga akan diperolehi.
Oleh itu, wahai saudaraku jangan sehingga matahari terbit lagi sementara engkau belum menyembah Allah sebagai hamba yang tulus, setia dan menyintai-Nya.
Oleh itu, bersedekahlah setiap hari walaupun dengan 1/4 dirham sehingga Allah mencatatkan engkau dalam golongan orang yang senang bersedekah.
Bacalah al-Quran setiap hari walaupun hanya satu ayat agar Allah mencatatkan engkau dalam golongan orang yang senang membaca al-Quran serta lakukanlah solat malam walaupun hanya dua rakaat agar Allah mencatat engkau dalam golongan yang senang mengisi malam (qiyamullail).
Jangan sehingga berbuat salah dengan berkata: Mana mungkin orang yang hanya mempunyai makanan cukup untuknya bersedekah? Allah berfirman:
“Hendaklah orang yang mampu, memberikan menurut kemampuannya. Adapun orang yang terbatas rezekinya, hendaklah mengeluarkan sedekah dengan apa yang Allah berikan. Allah tidak memaksa seseorang kecuali sesuai kadar kemampuannya. Kelak Allah akan memberi kemudahan menghilangkan kesulitan.” (at-Talaq : 7)
Orang miskin yang diberi sedekah tidak ubah seperti makhluk yang sedang membawa bekalanmu menuju ke akhirat.

Oleh itu, mintalah mereka untuk membawakan bebanan yang engkau kehendaki agar pada hari kiamat nanti engkau pasti mendapatkannya.
Kadangkala seseorang dikirim untuk memberi engkau pelbagai nikmat. Hanya engkau mungkin buntu, tidak sedar dan tidak bersyukur. Engkau seperti bayi dalam buaian yang setiap kali diayun ia tertidur. Kerana setiap kali ditambah rezekimu, engkau tambah berpaling.
Andaikata seorang penguasa mengirim baju untukmu, mungkin engkau hanya berterima kasih dan memujinya. Oleh itu, engkau mesti segera berpindah kepada Tuan yang telah menganugerahkan segala kenikmatan kepadamu. Tinggalkanlah mereka yang tidak sanggup memberi manfaat kepada yang lain.

28 tahun usia terbaik untuk berdiet

USIA TERBAIK UNTUK SESEORANG MEMULAKAN PROGRAM MENGAWAL BERAT BADAN DAN BERDIET ADALAH KETIKA BERUSIA 28 TAHUN. DEMIKIAN MENURUT SATU KAJIAN TERBARU YANG MEMBUKTIKAN BAHAWA MEREKA YANG BERDIET SEJAK BERUSIA 28 TAHUN CENDERUNG UNTUK MENCAPAI KEJAYAAN DALAM PENURUNAN BERAT BADAN.

Dikatakan, wanita yang berusia 20-an, cenderung berjaya menurunkan berat badan kerana mempunyai waktu luang yang lebih banyak dan memiliki semangat yang lebih kuat jika dibandingkan dengan wanita berada di lingkungan umur yang lain. Kesimpulan tersebut diperolehi setelah memantau sekitar 3000 wanita berusia lebih dari 30 tahun.

Wanita berusia 20-an, memang kerap bimbang tentang persoalan berat badan mereka, dan sering kali menemui kegagalan dalam program penurunan berat badan. dari aspek lain pula, mereka yang berusia 30-an rata-rata memiliki terlalu banyak kesibukan untuk menjaga berat badan, sedangkan wanita berusia 40-an pula kebanyakan sudah tidak tertarik lagi untuk menjaga berat badan mereka.

Lebih-lebih lagi pada masa kini, semakin benyak wanita berusia 28 tahun ke atas yang masih bujang sehingga mereka ingin selalu berpenampilan baik dalam kehidupan sosial mereka. Oleh itu, mereka sering berada dalam situasi bersedia untuk menjaga kesegaran tubuh dan pola pemakanan mereka.

Monday 24 January 2011

Cintaku Milik Siapa

WAJAH mama yang kelihatan sugul membuatkan jiwanya tidak tentu arah. Semalam lagi mama sudah ceritakan segalanya. Diana dengan yakinnya kata dia tidak akan bahagia kalau kahwin dengan aku. Huh! Dengusan kasar dilepaskan. ‘Habis kalau dia kahwin dengan siapa yang dia akan bahagia? Perompak?Lanun?!’ marahnya dalam hati.

Apa yang susah sangat untuk gadis itu menerimanya. Sudah dipujuk dan dirayu tetapi masih keras macam batu. Sudah cukup bagus rasanya dia bersetuju untuk mengahwini gadis itu. Bukannya dia itu lawa mana pun, tapi demand macam dia itu Miss Universe saja gayanya. Kutuknya lagi. Ikutkan hati yang tengah panas ditambah dengan wajah sugul mama yang semakin membuatkan jiwanya tidak menentu hendak saja dia bertemu face-to-face dengan Diana yang degil itu pada saat ini juga!

Masih terngiang-ngiang di dalam pendengarannya, ‘I dare you!’ kata yang diungkapkan oleh Diana ketika pertemuan mereka berlangsung untuk membincangkan tentang perihal perkahwinan yang menjadi impian mama. Dengusan kasar dilepaskan lagi. Dia benar-benar tidak berpuas hati. Aku takkan lepaskan Ana dengan mudah! Ana akan kahwin dengan aku juga!!! Tekadnya dalam hati.
‘Paksa ke, tak rela ke, dia kena berkahwin dengan aku jugak!!!’ fikirnya dengan angkuh.
“Riz…,” suara mama yang lembut menyapa pendengarannya. Lantas dia tersenyum membalas senyuman mama.

“Mama minta maaf… mama terlalu memaksa…,” mama memulakan kata-kata. Fariz sudah dapat menangkap perihal perkara yang hendak mama cakapkan. Pastinya tentang Diana. Apa yang terlalu istimewanya gadis itu sehingga mama terlalu berkenankan dia? Sampai mama dah tak nampak wajah orang lain? Walaupun hatinya sakit dengan keputusan mama yang beria-ria menyuruhnya mengahwini Diana, tetapi untuk kebahagiaan mama, dia tidak kisah.
“Mama… mama…,” tersangkut-sangkut kata-kata mama. “Mama sayang sangat dengan Ana…,” ucap mama dengan sayu. Kesal mungkin sebab Diana tidak menerima lamarannya. Fariz terus saja memaut bahu mama.

“Mama… kita bagi masa lagi pada Ana, biar dia fikir… kalau kita mendesak macam ni, memang dia takkan setuju. Kita tunggu lagi seminggu dua… kita bagi dia fikir,” ucap Fariz tenang. ‘Aku akan buat kau bersetuju Ana! Kau takkan dapat lari dari aku!’ sambungnya dengan perasaan marah. Mulut kata lain, hati kata lain.
Pandangan mama nyata kembali bersinar mendengar kata-kata pujukan dari bibir Fariz. Mungkin salahnya juga terlalu mengharapkan jawapan dalam masa yang singkat. Benar, Ana memerlukan waktu untuk berfikir dan selepas itu dia mungkin akan bersetuju. Fikir mama sendiri.
Serentak itu senyuman manis diukirkan di bibirnya. Dia sudah boleh fokus dengan kerja-kerja lain.
Fariz yang melihat perubahan mood mama juga mengukir senyuman. Lega rasanya apabila wajah mama tidak sugul seperti tadi. Nyata ‘aura’ Diana begitu kuat mengikat diri mama untuk terus berharap pada gadis itu. ‘Riz akan desak dia mama!’.

DIANA awal-awal lagi sudah melangkah masuk ke bilik saat rumahnya menerima kunjungan tetamu yang tidak diundang itu. Tetapi emaknya overexcited, menyuruhnya duduk sama di ruang tamu. ‘Apa rumah aku ini besar sangat ke, sampai nak duduk dekat hall pun kena berteman!’ desisnya geram. Bertambah-tambah menyampah bila orang itu mula menghadiahkan senyuman.

Diana mengalihkan pandang ke arah lain. Tak sudi pun nak menerima senyuman itu. Entah ikhlas atau tidak. Macam dia tidak kenal saja dengan sikap jejaka yang bernama Fariz ini. Lelaki angkuh dan berlagak ini mana pernah menghulurkan sesuatu tanpa mengharapkan balasan. Huh! Hati Diana terasa bergelodak kembali.
‘Aku fikir sudah selesai masalah ini, rupanya tidak lagi’ fikir Diana. Dia sudah tidak mampu bertenang lagi-lagi apabila mata lelaki itu tidak beralih dari wajahnya. Walaupun memandang dengan ekor mata, dia perasan juga!

“So… tunggu apa lagi? Pergilah siap!” Fariz sudah mula memberi arahan. Diana yang diam tidak berkutik di tempat duduk hanya melengahkan masanya.
Diana pula sudah mengetap bibir mendengar arahan dari bibir lelaki angkuh itu. Ewah-ewah! Bukan main lagi dia bagi arahan, dia ingat dia itu siapa nak arah-arah aku! Sudahlah datang tak berjemput. Kutuk Diana dalam hati.

“Ana… pergilah siap cepat,” nada Fariz terus berubah lembut saat Puan Laila menghidangkan air untuknya. Dia mengukir senyuman paling manis untuk bakal mak mentua.
Puan Laila sudah teruja. Wajahnya dikalih pada Diana pula. “Diana pi siap cepat… Fariz nak ajak hang keluaq,” ucap Puan Laila dengan ceria.
Diana sudah menjeling. Geram kerana dirinya terus dipaksa. Kebencian untuk Fariz terus bertambah-tambah. Kakinya dihentak-hentak ke lantai sebelum dia bergerak ke bilik.
Puan Laila sudah menjegil tajam melihat Diana yang sudah masuk dalam bilik. Siap dihempas pintu kuat. Wajah Fariz kelihatan terkejut, tidak menyangka Diana akan bereaksi begitu. Senyuman kelat menghiasi bibir.
“Fariz jangan ingat apa-apa na… Ana tengah celaru. Tu yang dia duk buat perangai macam ni…,” ucap Puan Laila dengan serba salah. Malu dengan sikap Diana, tidak menjaga langsung tertib sopan didepan tetamu mereka. Nanti apa pula difikirkan Fariz nanti.

Namun senyuman di bibir Fariz sudah mampu membuatkan Puan Laila menarik nafas lega. Nyata Fariz tidak mengambil hati. Lagipun Fariz sudah mengenali sikap Ana yang kepala batu sejak kecil lagi. Fikirnya.
Selepas sejam, baru wajah Diana yang telah bersiap muncul dari dalam bilik. Sengaja dia berbuat begitu. Sengaja bersiap lambat-lambat. Sengaja dia hendak menghangatkan hati Fariz. Kalau Fariz boleh bagi dia sakit hati, dia pun boleh membalas juga. Saat wajah kelat Fariz menyapa pandangan mata, Diana menarik senyuman puas. ‘Padan muka!’.

“Kami minta diri dulu,” ucap Fariz sambil menyalami tangan Puan Laila dengan sopan. Diana sudah menjeling ke arah dinding. Menyampah rasa hati melihat lakonan pelakon tak bertauliah ini. Selepas Fariz dia pula mengambil giliran bersalam dengan emaknya.
Tangan Diana laju saja mencapai kunci kereta yang tergantung di dinding. Tetapi dihalang oleh Fariz. Diana hanya memandang pelik.

“Naik kereta abang…,” tutur Fariz selamba. Bibirnya terus saja mengukir senyuman nakal saat Diana membuat mimik muka tidak percaya mendengar kata ganti dirinya yang baru.
Diana mengibas wajahnya dengan telapak tangan. Terasa hendak pengsan pun ada. ‘Abang!!! Euuwww… tak kuasa nak melayan!!!’ desis hatinya. Bibirnya dijuihkan. Bertambah-tambah menyampah rasanya dengan lelaki bernama Fariz ini.

Sunyi sepi keadaan antara mereka berdua. Hanya muzik yang berkemundang dari siaran radio yang menghidupkan suasana bising dalam kereta. Diana sejak masuk ke dalam hingga sekarang tidak memandang langsung ke sebelah kanan. Pandangannya hanya ditala ke luar kereta. Walaupun kesejukan di dalam kereta sudah mampu untuk membuat tergigil tetapi ia masih belum cukup untuk menyejukkan hatinya yang sedang mendidih kemarahan.
“Kita pergi makan ya Ana… abang bawa Ana ke tempat yang special hari ni…,” ucap Fariz dengan suara yang lembut. Untuk melancarkan sesi pembujukan, dia perlu berlembut dengan Diana.
“Tak perlu nak ajak makan semua… saya tengok muka awak pun dah tak lalu nak makan!” balas Diana kasar.
“And one more thing… don’t abang-abang with me!!! It’s sounds annoying!” sambung Diana dengan nada sinis. Senyuman sarkastik menghiasi bibir.
“Abang cuma nak kita jadi lebih mesra,” balas Fariz lembut dengan harapan Diana akan berlembut juga.
“Tak perlu kot… saya tak berminat nak bermesra alam dengan awak!” kasar lagi balasan dari bibir Diana.
Fariz mengetap bibir. ‘Aku berlembut, dia makin kasar pula! Sabar Fariz… sabar!’.
“Okay… kalau macam tu, kita pergi tengok wayang? Nak?” Fariz mencuba lagi. Ikutkan hatinya sendiri dia tidak mahu bertemu dengan Diana, tapi kerana mama… dia tidak kisah. Mama yang terlalu obses hendak bermenantukan Diana, tapi tengoklah sikap menantu pilihan mama ini macam mana! Hatinya mendengus kasar.

Diana mendiamkan diri. Otaknya ligat berfikir bagaimana hendak menyedarkan Fariz supaya tidak terus mendesaknya. Bagaimana dan apa yang perlu Diana lakukan? Bersikap kasar hanya akan menambahkan kemarahan lelaki itu dan dia akan terus mendesak sampai aku cakap setuju! Diana masih tekun berfikir.
‘Mungkin kami perlukan tempat yang tenang untuk berbincang! Nak pergi mana ya?’ soal Diana sendiri.
‘Tepi pantai? Queensbay dah selalu sangat aku pergi!Bosan… Ahah! Sementara ada driver ni…’ mata Diana melirik sekilas pada Fariz yang sedang memandu. Dia tersenyum dalam hati. ‘Bila lagi nak membuli? Peluang dah ada depan mata!’.
“Kita pergi Batu Feringghi nak?” soal Diana dengan ceria. Sengaja pura-pura berminat hendak keluar dengan Fariz si kaki berlagak ini.
“Batu Feringghi… sampai sana?” soal Fariz tidak percaya. Anggukan Diana menjawab persoalannya. Lalu, terus saja dia menghala kereta menyusur ke jalan Green Lane. Keretanya bergerak dengan lancar saja kerana keadaan trafik tidak begitu sibuk.

Walaupun dia kelihatan tenang memandu kereta Proton Persona yang berwarna Chrome itu, tetapi hatinya tidak tenang. Melihat wajah Diana yang tiba-tiba berubah ceria, membuatkan mindanya tertanya-tanya. Tadi bukan main kasar… tiba-tiba saja macam kena hypnotize berubah jadi ceria. ‘Dia akan setuju ke dengan perkahwinan ini?’ teka-teki yang mula bermain di kepalanya.
ANGIN pantai yang berdesir lembut seolah-olah mengalirkan ketenangan dalam jiwanya. Sejak turun dari kereta dia masih lagi belum memulakan bicara dengan Fariz. Kakinya terus saja melangkah ke anak pantai. Mujur saja air laut tidak pasang. Kalau tidak, tak dapat dia berdiri di sini. Lama dia menghadap ke wajah laut yang terbentang luas. Sekejap-sekejap matanya dipejam cuba menghayati keindahan ciptaan Allah. Terasa tenang.

Tetapi ketenangan yang singgah tidak lama. Saat jemari Fariz dengan selambanya menarik tangannya ke dalam genggaman terus saja mengubah riak wajahnya. Lelaki itu tersengih melihat wajahnya yang sudah berapi. Pantas Diana merentap tangannya.
“Suka hati dia ja!!!” marah Diana.
“Eh… kita kan nak dating, mestilah kena berpegang tangan…,” ucap Fariz dengan wajah yang tidak bersalah. Sekali dia menarik jemari milik Diana. Namun kali ini Diana sudah pantas menjarakkan diri.
Wajah Diana dipalit senyuman sinis mendengar jawapan dari Fariz.
“Saya ni… dilahirkan sebagai seorang Islam. Saya belajar hukum-hakam haram dan halal. Saya tak terpengaruh dengan budaya lain selain dari agama saya. Lainlah macam orang tu kan… dah kena pengaruh dek budaya barat. Duduk di UK lama sangat, sampai dah terlupa agaknya tentang hukum haram dan halal…,” sindir Diana. Jelingan tajam dihadiahkan buat Fariz. Dasar lelaki gatal! Ada saja peluang mula nak ambil kesempatan. ‘Mencemarkan tangan aku yang suci lagi murni dengan sentuhan kasar dia!’.
Fariz hanya menghadiahkan senyuman sinis kembali pada Diana. Geram pula rasanya bila gadis itu berlagak pandai hendak menegurnya itu dan ini.
“Oh ya… hukum haram dan halal. Kalau macam tu, keadaan kita keluar berdua ni… nak cakap macam mana? Haram atau halal?” sindir Fariz memulangkan paku keras pada Diana.
“Siapa yang ajak keluar?” suara Diana sudah meninggi. Geram bila Fariz asyik mewujudkan suasana tegang di antara mereka. Dia saja yang kena menang. Orang lain semuanya salah.
“Siapa suruh Ana ikut… abang tak paksa pun,” semakin panas hati Diana mendengar jawapan yang diberikan oleh Fariz.
“Stop using the word abang!!! I hate it and I hate you!” Diana menjerit geram. Kawasan pantai yang kosong pada ketika itu seolah-olah memberi ruang untuk dia mengekspresikan sebarang emosi. Nak menjerit sekuat hati pun tak apa.
“Suka hati abanglah!!!” balasan Fariz hanya menambahkan kejengkelan dalam hati Diana. Diana cuba untuk bertenang. Dia tahu, kalau mereka terus bergaduh macam anjing dan kucing, sampai ke sudah masalah takkan selesai.

“Encik Fariz… boleh tak awak jangan sakitkan hati saya!” ucap Diana perlahan. Dia sudah penat berfikir. Janganlah dipanjangkan lagi masalah ini.
“Abang tak sakitkan hati Ana pun… abang nak kita berbaik. Abang nak kita kahwin. Kenapa Ana degil sangat? Mama sedih sangat sebab Ana tak setuju…,” Fariz sudah kembali berbicara lembut. Turut diselitkan nama mama kerana dia berharap Diana akan rasa bersalah dan terus bersetuju.
“Kahwin?” Diana berkata sinis. “It’s very easy for you isn’t! Mudahnya mulut tu nak mengajak anak dara orang kahwin… awak dah lupa ke dengan status awak? Nak saya ingatkan balik ke… awak tu… suami orang!!!” Diana mengucapkan kata-kata dengan sinis sekali.
Inilah bebanan yang ditanggung Diana. Hendak diluahkan kebenaran tentang perkahwinan Fariz yang dirahsiakan dari pengetahuan keluarga, dia sudah berjanji bahawa dia tidak akan masuk campur. Dia mahu Fariz berterus-terang dengan Aunty Zuby. Berterus-terang tentang segalanya. Dia tidak dapat membayangkan apa reaksi emak dan abah jika mereka tahu yang sebenarnya anak mereka dilamar untuk menjadi isteri kedua. Dalam masa yang sama, status perkahwinan pertama dirahsiakan dari keluarga. Diana tidak sanggup.
‘Entah kenapa Fariz takut sangat nak berterus-terang tentang perkahwinan dia dengan mama. Berani kahwin, berani mengakulah kan?’.

“So… apa masalahnya dengan status tu? Bukannya family kita tahu pun…,” balas Fariz selamba. Diana semakin sakit hati mendengar jawapan dari bibir Fariz.
“Tak boleh ke awak berterus-terang dengan mama yang awak dah kahwin masa belajar dekat UK… apa masalahnya? Berterus-terang… susah sangat ke nak buat benda tu. Pandai kahwin, pandai mengakulah!!!” sinis saja Diana membalas.
“Ana tak perlu sibuk-sibuk nak fikir pasal hal perkahwinan abang… sekarang ni, Ana cuma perlu cakap setuju saja dengan rancangan perkahwinan kita, then everything will be settled!” Fariz begitu bersungguh-sungguh dengan tekadnya untuk mendesak Diana bersetuju dengan rancangan mama.

“Awak dah berkahwin dan saya tak nak kahwin dengan suami orang!!!” tegas Diana memberi jawapan. Ini adalah kata putus. Dia tidak akan berganjak dari jawapannya. Matanya melirik pada wajah Fariz yang berdiri di sebelah. Jelingan tajam dihadiahkan buat jejaka itu. Namun apabila bibir Fariz kembali mengukir senyuman penuh makna di wajahnya, Diana semakin tidak tentu arah!
‘Ah! Lelaki ini terlalu banyak agenda yang tersembunyi’ desisnya.

Friday 21 January 2011

Petua Oh Petua

1. Elakkan Kolestrol Berlebihan
Bagi mereka yang mempunyai tahapa kolestrol yang tinggi, petua ini sedikit sebanyak membantu anda. Kisar epal hijau, peria katak, saleri, mengkudu dan timun tanpa memasukkan air dan gula. Amalkan seminggu dua kali. Insyaallah tahap kolestrol anda menurun.

2. Mengkudu Lancarkan Darah
Untuk melancarkan darah selepas bersalin, cuba petua ini. ambil beberapa daun mengkudu, sedikit beras dan separuh cawan air. Kisar dan minum selama tiga pagi berturut-turut. Anda akan rasai perbezaannya.

Wednesday 19 January 2011

Panduan Facebook Untuk Suami Isteri

1. NIAT IKHLAS DAN BAIK
    - pastikan niat berfacebook untuk kebaikan diri sendiri dan keluarga. Bukan untuk    
      mencari keseronokan semata-mata.

2. TETAPKAN MASA TERTENTU
    - Pastikan masa yang sesuai untuk melayari Facebook dan peruntukan had masa tertentu. 
     Jangan sepanjang masa hingga mengabaikan tanggungjawab sedia ada sama ada sebagai   
     pekerja atau pelajar, juga sebagai suami atau isteri atau ibubapa ataupun anak.

3. UTAMAKAN PASANGAN DAN AHLI KELUARGA
    - Jangan jadikan Facebook keutamaan sebaliknya dalam kesibukan menggunakan internet 
      atau facebook, letakkan pasangan atau ahli keluarga yang lain di takhta teratas.




19 Keistimewaan Wanita

1. Doa wanita itu lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah SAW akan hal tersebut, jawab baginda , " Ibu lebih penyayang daripada bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia."

2. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang soleh.

3. Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, darjatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana takutkan Allah . Dan orang yang takutkan Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

4. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah SAW) didalam syurga.

5. Barangsiapa membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya) maka pahalanya seperti melakukan amalan bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail.

6. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.

7. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta sikap bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga.

8. Apabila memanggil akan dirimu dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu terlebih dahulu.

9. Daripada Aisyah r.a." Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anakperempuannya lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.

10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutuplah pintu-pintu neraka danterbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pun pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

11. Wanita yang taat pada suaminya, maka semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikatdi langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminyaserta menjaga solat dan puasanya.

12. Aisyah r.a berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?" Jawab RasulullahSAW "Suaminya." " Siapa pula berhak terhadap lelaki?" Jawab Rasulullah SAW, "Ibunya."

13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta kepada suaminya, masuklahdia dari pintu syurga mana sahaja yangdikehendaki.

14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam syurga terlebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).

15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya,maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.

17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

18. Apabila telah lahir anak lalu disusui, makabagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.

19. Apabila semalaman seorang ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT.

Faktor penyebab dan cara-cara melayani anak-anak yang suka merengek

1. Keadaan fizikal anak

Anak yang mengantuk, kepanasan, kedinginan, kelaparan, kehausan dan tidak sihat umumnya suka merengek.

Sikap Ibubapa:

Perlu peka terhadap keadaan fizikal anak dan cari punca kenapa anak merengek dan selesaikan permasalahan itu. Umumnya dalam keadaan ini, anak akan kembali ceria jika keperluan fizikalnya sudah dilayani

2. Mencari perhatian

Kadang-kadang anak inginkan perhatian.Ini sering berlaku kerana ibubapa biasanya memberikan perhatian kepada anak hanya bila dia merengek sedangkan tidak ketika anak berkelakuan baik. Akibatnya, si anak "belajar" bahwa keinginannya(perhatian) hanya akan dipenuhi sekiranya dia merengek-rengek sambil menangis.

Sikap ibubapa:

* Jangan berikan perhatian istimewa ketika anak merengek. Jangan penuhi permintaannya sehingga ia menyedari bahwa cara yang telah dilakukan itu tidak benar. Tindakan ini juga dapat mendidik anak mengendalikan dirinya.

* Ajak anak berkomunikasi dengan baik, didiklah dia bahwa cara yang dilakukannya itu adalah salah. Misal, "Kalau merengek macam ni.. ibu tak tahu dan tidak faham apa yang Nina mahu. Cuba cakap baik-baik dengan ibu, beritahu elok-elok dengan ibu apa yang Nina mahu.."

* Berilah perhatian kepada anak setiap masa, terutama ketika dia berkelakuan baik dan tidak merengek. Bentuk perhatian itu cukup dengan kata-kata seperti, "Ibu bangga Nina tidak merengek ketika mandi tadi.."

3. Ingin menunjukkan kekuatannya

Anak kecil memiliki kecenderungan untuk menolak atau membantah terhadap ibubapa. Anak-anak ingin menunjukkan bahwa dirinya pun mempunyai keinginan atau pendapat. Oleh itu, ibubapa tidak perlu risau sekiranya dalam banyak perkara anak kecil kerap menolak dan lebih menyenangi pilihannya sendiri. Bila keinginannya tidak terpenuhi, ia akan menyebabkan anak merengek. Apalagi ramai ibubapa yang bersikap memaksakan anak mengikut kehendak mereka karena merasakan ibubapalah yang paling berkuasa.

Sikap Ibubapa:

Jangan memaksa anak mengikut keinginan kita. Cubalah secara diplomasi seperti memberi pilihan kepada anak asalkan matlamat asal kita tercapai. Melalui cara ini, kita sebenarnya mendidik anak untuk membuat keputusan sehingga dapat memupuk rasa keyakinan diri pula. Contohnya, bila anak menolak untuk dimandikan, berilah pilihan, "Nina nak mandi dengan air panas atau air sejuk?" Melalui cara ini, tujuan untuk memandikan anak dapat dicapai dan anak pula boleh membuat keputusan dari dua pilihan itu sehingga tidak terasa seperti dipaksa oleh ibubapanya. Sedikit sebanyak anak merasakan bahawa dia berkuasa ke atas dirinya sendiri.

4. Terluka perasaannya

Biasanya ini terjadi bila anak dimarahi. Ini juga akan membuatkan anak merengek dan mungkin tanpa sedar mengucapkan kata-kata yang menyakitkan, seperti, "Nina benci pada ibu." Ungkapan itu sesungguhnya hanya untuk menunjukkan rasa sedihnya. Namun, bila mendengar ucapan itu ramai ibubapa menjadi semakin marah.

Sikap Ibubapa:

Ibubapa harus bersabar. Peluklah anak sambil menenangkannya seperti, "Ibu sayang pada Nina. Nina jangan menangis lagi ye.." Dengan pelukan dan ucapan yang menenangkan itu akan membuat anak merasa tenang dan merasa dirinya dilindungi.


5. Tidak mampu melakukan sesuatu

Ibubapa tanpa sedar sering meminta dan mengharapkan anaknya melakukan sesuatu seperti orang dewasa. Ketika makan, misalnya, tanpa sedar ibubapa meminta atau mengharapkan anak makan dengan cepat dan tidak menumpahkan makanan, padahal anak kecil belum mampu melakukannya. Ini pun boleh menyebabkan anak-anak merengek.

Sikap Ibubapa:

Jangan memaksa anak melakukan sesuatu yang memang belum mampu dilakukannya. Sentiasa berikan penghargaan walaupun kejayaan yang dicapai sangat kecil untuk mendorong semangatnya sekaligus membangun rasa keyakinan diri. Contoh, "Wah, Nina suka makan sayur ya...tinggal sedikit lagi tu.. cuba habiskan.." Penghargaan itu diberikan ketika anak mampu melakukan sesuatu yang positif.

bermacam ragam manusia

Manusia selau beranggapan, setiap manusia yang diam adalah lemah...ada jugak yang kata, bila diam..dia salah. Hmm..ini lah manusia. Bekerja didalam situasi yang mana melibatkan perasaan, macam nilah jadinya. Kejujuran serta ketulusan setiap kerja yang dihasilkan dianggap kosong. Inilah lumrah kehidupan..agaknya mereka² ni x boleh tengok ada orang  lebih agaknya. Ada saja benda yang membuatkan mereka tidak puas hati..

Setiap hari ada saja yang x kena.. ade je suara² sinis yang x senang dengan kewujudannya. Penat bila fikirkan masalah² insan² yang sentiasa bermain dengan emosi. Agaknye mereka ni mmg macam tu kut.

Kejohanan Bola Jaring

PRA- PENDAFTARAN PENYERTAAN KEJOHANAN SUKAN PERSATUAN BADAN BERKANUN MALAYSIA 2011

Lepas je meting semalam, trus set nk wat friendly game. nak kuatkn stamina la katekan. Position pun dh atur baik punyer.. xtau la leh pegi jauh ke tak. Yang paling penting komitmen mesti leh berjayakan.. doa kawan² paling penting..

Game akan berlangsung pada :- 8 hingga 14 Mei 2011, bertempat di Universiti Malaysia Terengganu..